PENELITIAN BUDAYA
METODOLOGI ILMU BUDAYA
PENELITIAN BUDAYA
RARA HASMIRNA DEWI
18017085
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Budaya merupakan suatu pola hidup yang menyeluruh. Budaya merupakan cara hidup yang berkembang,
serta dimiliki bersama oleh kelompok orang, serta diwariskan dari generasi
ke generasi. Budaya ini terbentuk dari berbagai unsur yang rumit,
termasuk sitem agama dan politik, adat istiadat, perkakas, bahasa, bangunan,
pakaian, serta karya seni.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penelitian budaya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang penelitian budaya
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Penelitian Budaya
Seperti yang kita ketahui, penelitian budaya ini pasti
berhubungan dengan kebudayaan atau tradisi di suatu daerah yang nantinya akan
kita teliti. Penelitian (research) merupakan usaha
memahami fakta secara rasional empiris yang ditempuh melalui prosedur kegiatan
tertentu sesuai dengan cara yang ditentukan peneliti. Maryaeni (2005, p.
1) menjelaskan “dalam konteks penelitian istilah ‘fakta’ memiliki pengertian tidak
sama dengan kenyataan, tetapi lebih mengacu pada sesuatu dari pada kenyataan
exact, dan sesuatu tersebut terbentuk dari kesadaran seseorang seiring dengan
pengalaman dan pemahaman seseorang terhadap seuatu yang dipikirkannya”. Penelitian
kebudayaan juga termasuk suatu usaha memahami fakta yang
keberadaannya diwakili oleh suatu yang lain. Maryaeni (2005) juga
menjelaskan bahwa untuk meneliti kebudayaan, peneliti harus berpikir secara
reflektif. Maksudnya dalam menggambarkan
fakta peneliti harus melakukan penggambaran ulang berdasarkan kenyataan
langsung yang bisa dihindrakan.
Penelitian
budaya juga disebut sebagai penelitian wacana atau teks kebudayaan. Disebut
demikian karena berbagai fenomena yang ada dalam kehidupan ini bisa disikapi
sebagai sistem tanda yang memuat makana tertentu. Pada sisi lain, fakta budaya
yang terbentuk dari kesadaran seseorang bukan merupakan potret atas realitas
melainkan merupakan hasil persepsi dan refleksi seseorang yang terbentuk
melalui wahana kebahasaan.
Penelitian
ini sifatnya penelitian kualitatif dengan terjun langsung ke lokasi penelitian
untuk mengamati langsung, metodologi penelitian kualitatif ini sangat tepat
untuk digunakan sebagai model kajian sosial-budaya, suatu usaha untuk menangkap
makna di balik gejala-gejala budaya masyarakat: kesenian, bahasa, kesusastraan,
agama, politik, dan sebagainya. Bahkan metodologi penelitian kualitatif ini
menjadi sangat penting untuk digunakan sebagai metodologi memahami respon dan
partisipasi masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan publik termasuk menemukan
jalan keluarnya.
Menurut Suwardi Endraswara dalam bukunya perpektif dan
paradigma memiliki ideologi yang senada. Penelitian budaya tidak jauh bedanya
dengan kajian budaya. Artinya penelitian dan kajian sebenarnya memiliki esensi
yang sama. Keduanya memerlukan langkah-langkah yang dalam implementasinya. Penelitian
budaya memiliki filosofi yang cukup detail. Namun juga tidak berarti penelitian
budaya serba sulit. Penelitian budaya boleh dilakukan oleh siapa saja. Yang penting
dalam penelitian budaya penguasaan atas metode dan metodologi.
Tujuan diadakannya penelitian budaya ini adalah untuk meneliti tradisi atau hal-hal yang menyangkut kebudayaan di daerah yang akan kita teliti. Selain itu, tujuan dari penelitian kebudayaan juga membentuk dan mengabstraksikan pemahaman secara rasional empiris dari fenomena kebudayaan, baik terkait dengan konsepsi, nilai, kebiasaan, pola interaksi, aspek kesejarahan, maupun berbagai fenomena budaya. Contoh dari penelitian budaya ini seperti, Tradisi Makan Bajamba di Pariaman, Tradisi Pai Basapa di Pariaman, Tradisi Malamang untuk memperingati 100 hari meninggalnya masyarakat, Tradisi Mandi Balimau di kalangan masyarakat Minangkabau dan masih banyak lagi. Dari contoh di atas akan dijelaskan salah satu contohnya saja, yaitu Tradisi Mandi Balimau di kalangan masyarakat Minangkabau. Pada penelitian mengenai tradisi Mandi Balimau di kalangan masyarakat Minangkabau. Di sana para peneliti dituntut untuk meneliti mengenai Mandi Balimau di kalangan masyarakat Minangkabau tersebut. Apakah nantinya ia menemukan hal-hal yang menyimpang atau menemukan fakta yang belum diketahui oleh masyarakat Minangkabau tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penelitian budaya juga disebut sebagai penelitian wacana atau teks kebudayaan. Disebut demikian karena berbagai fenomena yang ada dalam kehidupan ini bisa disikapi sebagai sistem tanda yang memuat makana tertentu. Pada sisi lain, fakta budaya yang terbentuk dari kesadaran seseorang bukan merupakan potret atas realitas melainkan merupakan hasil persepsi dan refleksi seseorang yang terbentuk melalui wahana kebahasaan. Penelitian budaya tidak jauh bedanya dengan kajian budaya. Artinya penelitian dan kajian sebenarnya memiliki esensi yang sama. Keduanya memerlukan langkah-langkah yang dalam implementasinya.
B.
Saran
Sebaiknya dengan adanya buku-buku sumber lain yang membahas mengenai materi ini, diharapkan Mahasiswa lebih giat lagi mencari buku-buku sumber lainnya agar pengetahuan dan wawasannya semakin meningkat, selain buku Mahasiswa juga bisa mencari sumber lain yang berbentuk online, seperti jurnal, skripsi dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Jasmeerah, A. 2011. Metode Penelitian Budaya. http://anajasmeerah.blogspot.com/2011/03/metode-penelitian budaya.html#:~:text=Penelitian
budaya juga disebut sebagai penelitian penelitian wacana atau teks
kebudayaan.&text=Kebudayaan pada dasarnya merupakan segala,%2C karya
kreatif%2C dan sebagainya.
Kurniawan, A. 2020. Pengertian Budaya.
https://www.gurupendidikan.co.id/budaya/
Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. PT Bumi
Aksara.
Komentar
Posting Komentar