PENDEKATAN STRUKTURAL
METODOLOGI ILMU BUDAYA
PENDEKATAN STRUKTURAL
RARA HASMIRNA DEWI
18017085
PROGRAM STUDI SASTRA
INDONESIA
JURUSAN BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN
SENI
UNIVERSITAS NEGERI
PADANG
2020
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sastra
dibangun sebuah struktur yang kompleks didalamnya. Sastra seperti organ tubuh
manusia dimana setiap organ itu berfungsi satu sama lain. Oleh karena itu, hal
pertama yang semestinya dilakukan oleh seorang peneliti adalah meneliti dan
mengananlisis struktur itu sebelum meneleliti lingkungan luar karya sastra itu
sendiri. Sebagai bentuk perkembangan formalisme dalam kajian sastra, muncul
kajian strukturalisme. Pada dasarnya, sebuah karya sastra dibangun oleh unsur
yang membentuknya. Menurut
Teeuw (1984: 121), analisis struktur merupakan keutamaan dan pokok dalam
mengkaji suatu kajian
dibanding teori-teori lain. Di samping itu, pendekatan struktural juga sangat
penting bagi sebuah analisis karya sastra. Strukturalisme sastra adalah pendekatan
yang menekankan unsur intrinsik yang membangun karya. Oleh sebab itu, dengan
tidak adanya analisis melalui struktural, makna intrinsik dalam suatu karya
sastra tidak dapat tergali secara dalam. Selain itu, analisis struktural
memiliki tujuan adalah memahami secara teliti, menyuguhkan, membongkar secara
tepat, detail, dan sekuat mungkin melalui analisis struktural berupa suatu isi
dengan hasil makna yang baik dalam suatu karya (Teeuw, 1984: 135).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pendekatan struktural?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pendekatan struktural
PEMBAHASAN
Pendekatan
struktural merupakan suatu pendekatan awal dalam sebuah penelitian sastra. Struktural merupakan
keseluruhan yang bulat, yaitu bagian-bagian yang membentuknya tidak
dapat berdiri sendiri di luar struktural itu. Pendekatan struktural
adalah suatu metode atau cara pencarian terhadap suatu fakta yang sasarannya
tidak hanya ditujukan kepada salah satu unsur sebagai individu yang berdiri
sendiri di luar kesatuannya, melainkan ditujukan pula kepada hubungan antar
unsurnya. Pendekatan struktural merupakan pendekatan intrinsik, yakni
membicarakan karya tersebut pada unsur-unsur yang membangun karya sastra dari
dalam. Pendekatan struktural ini
dipelopori
oleh kaum Formalis Rusia dan Strukturalisme Praha. Pendekatan tersebut
meneliti karya sastra sebagai karya yang otonom dan terlepas dari latar
belakang sosial, sejarah, biografi pengarang dan segala hal yang ada di luar
karya sastra (Satoto, 1993: 32). Pendekatan struktural melihat kegiatan memilih
sebagai produk dari konteks struktur yang lebih luas, seperti struktural
sosial, sistem partai,
sistem pemilu, permasalahan, dan program yang ditonjolkan oleh setiap partai
peserta pemilu.
Pendekatan
struktural bertujuan untuk
membongkar
dan memaparkan secermat, seteliti, semendetil, dan semendalam mungkin
keterkaitan dan keterjalinan semua unsur dan aspek karya sastra yang
bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh (Teeuw, 1984). Struktural memiliki
tiga sifat yaitu total, transformasi, dan pengaturan diri. Pendekatan struktural
dibagi ke dalam
5 jenis sesuai dengan fokus kajiannya, yaitu terdiri dari: Pendekatan
institusional legal formal,
pendekatan
struktural neo-institusional,
pendekatan
group approach, pendekatan
struktur dan fungsi pendekatan
struktur dalam bentuk kelompok dan kelas.
Pendekatan struktural juga
mempunyai kelebihan dan kelemahannya sendiri. Adapun kelebihannya yaitu, pendekatan
struktural memberi peluang untuk melakukan telaah atau kajian sastra secara
lebih rinci dan lebih mendalam, pendekatan ini mencoba melihat sastra sebagai
sebuah karya sastra dengan hanya mempersoalkan apa yang ada di dalam dirinya, dan memberi umpan balik
kepada penulis sehingga dapat mendorong penulis untuk menulis secara lebih
berhati-hati dan teliti (Semi, 1993: 70).
Sedangkan kelemahannya yaitu, pendekatan Struktural, analisis cenderung
menyebabkan masalah estetika dikorbankan, lebih bersifat sinkronis
daripada diakronis, lebih cocok untuk analisis karya sastra dari waktu ke waktu, membutuhkan dukungan
pengetahuan teori yang mendalam guna berbicara lebih dalam tentang aspek-aspek yang
membangun karya sastra,
mengesampingkan
konstelasi sosial budaya, padahal sastra merupakan sesuatu yang berada dan
lahir dalam konstelasi budaya.
Contoh dari pendekatan
struktural ini dapat kita lihat dari contoh berikut: Pada
zaman kekuasaan Mataram (Islam), memang jabatan raja dan bawahan dipegang oleh
pribumi (Jawa). Namun, struktur masyarakat saat itu tersusun secara piramidal
yaitu Belanda dan Eropa di posisi tertinggi, kaum asing lain (Cina, Arab,
India) di posisi tengah, sementara bangsa pribumi di posisi bawah. Dengan
demikian, meskipun kerajaan secara formal diduduki pribumi, tetapi kekuasaan
dipegang oleh struktur teratas, yaitu Belanda (Eropa).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan
struktural merupakan pendekatan intrinsik, yakni membicarakan karya tersebut
pada unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Pendekatan struktural ini dipelopori oleh kaum
Formalis Rusia dan Strukturalisme Praha. Pendekatan struktural bertujuan untuk membongkar dan
memaparkan secermat, seteliti, semendetil, dan semendalam mungkin keterkaitan
dan keterjalinan semua unsur dan aspek karya sastra yang bersama-sama
menghasilkan makna menyeluruh (Teeuw, 1984). Pendekatan
struktural mempunyai kelebihan dan kelemahan. Salah satu kelebihannya yaitu pendekatan
struktural memberi peluang untuk melakukan telaah atau kajian sastra secara
lebih rinci dan lebih mendalam.
Sedangkan salah satu kelemahannya yaitu analisis cenderung
menyebabkan masalah estetika dikorbankan.
B. Saran
Sebaiknya dengan adanya buku-buku
sumber lain yang membahas mengenai materi ini, diharapkan Mahasiswa lebih giat
lagi mencari buku-buku sumber lainnya agar pengetahuan dan wawasannya semakin
meningkat, selain buku Mahasiswa juga bisa mencari sumber lain yang berbentuk
online, seperti jurnal, skripsi dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, A. 2015. Karakter Tokoh Dalam
Novel Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah Karya Tere Liye. Humanika,
1-18.
Bab II Landasan Teori. http://eprints.umm.ac.id/39804/3/BAB%20II.pdf,
15-16.
Julianti, T. Teori Pendekatan Struktural dalam
Karya Sastra. Retrieved Juli 2, 2020, from
https://www.rancah.com/pendidikan/76250/teori-pendekatan-struktural-dalam-karya-sastra/
Kusumuno, A. Pendekatan Struktural. Retrieved
from https://slideplayer.info/slide/13629087/#:~:text=Pendekatan%20struktural%20adalah%20suatu%20metode,pula%20kepada%20hubungan%20antar%20unsurnya.
Puja. Kelemahan Analisis Sastra Struktural.
Retrieved November 6, 2010, from
http://sastra-indonesia.com/2010/11/kelemahan-analisis-sastra-struktural/
Rozi, A. F. Teori dan Pendekatan Struktural.
Retrieved Juli 26, 2019, from
https://www.kompasiana.com/fahrulrojo/5d39e3d20d823048a61575b2/teori-dan-pendekatan-struktural
Komentar
Posting Komentar