TEORI-TEORI ILMU BUDAYA
TEORI-TEORI ILMU
BUDAYA
RARA HASMIRNA DEWI
18017085
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN
DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala limpahan Rahmat, Berkat dan Karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan bacaan saya yang berjudul “Teori-Teori Ilmu Budaya”.
Laporan bacaan ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan bacaan ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Metodologi Ilmu
Budaya Bapak Dr. Abdurahman, M.Pd. Sekaligus rekan-rekan yang juga ikut membantu dalam pembuatan laporan bacaan ini sehingga tugas ini selesai pada
waktunya.
Laporan bacaan ini saya akui masih banyak kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan, baik berupa komentar, tanggapan, saran maupun
kritik yang bersifat membangun.
Saya harap semoga laporan bacaan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bisa
menginspirasi semua orang.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Cultural studies mengkaji berbagai kebudayaan
dan praktek budaya serta kaitannya dengan kekuasaan. Tujuannya adalah
mengungkapkan hubungan kekuasaan serta mengkaji bagaimana hubungan tersebut
mempengaruhi berbagai bentuk kebudayaan (sosial-politik, ekonomi, ilmu
pengetahuan, hukum dan lain-lain). Budaya
dalam cultural studies lebih
didefinisikan secara politis
ketimbang secara estetis. Objek kajian dalam cultural studies bukanlah budaya yang didefinisikan dalam pengertian yang
sempit, yaitu sebagai
objek keadiluhungan
estetis, juga bukan budaya yang didefinisikan dalam pengertian
yang sama-sama sempit,
yaitu sebagai suatu proses
perkembangan estetis, intelektual, dan spiritual; melainkan budaya
yang dipahami sebagai
teks dan praktik hidup sehari-hari. Cultural studies
juga menganggap budaya itu bersifat politis dalam pengertian yang sangat
spesifik, yaitu sebagai ranah konflik dan pergumulan. Cultural studies dilihat sebagai situs penting bagi produksi dan
reproduksi hubungan sosial dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan pengetahuan ilmu budaya?
2. Apa saja
teori-teori budaya dalam studi kultural?
3. Bagaimana
etika budaya?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengetahuan ilmu budaya
2. Untuk mengetahui apa saja teori-teori budaya
dalam studi kultural
3. Untuk mengetahui etika budaya
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengetahuan Ilmu Budaya
Koentjaraningrat memberikan definisi budaya
sebagai sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat,
1990: 180).
Cultural studies, atau disebut mazhab
Birmingham (Richard Hoggart dan Stuart Hall), adalah sebuah pemikiran
perlawanan terhadap gagasan universalitas dan narasi besar seperti ditawarkan
teori modernisasi dan terhadap budaya massa atau budaya pop, dengan studi
budaya sebagai instrumen untuk melakukan perubahan. Cultural studies memusatkan perhatian pada masalah isu-isu
kekuasaan, politik, ideologi, serta kebutuhan akan perubahan sosial.
Di dalam cultural studies, kebudayaan dipahami
sebagai teks dan praktik hidup sehari-hari. Ia adalah sebuah praktik
pemaknaan (signifying pratices) yang
terus menerus dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga konsekuensinya, budaya
dalam cultural
studies selalu bersifat politikal. Hal ini berbeda dengan ilmu
budaya yang menekankan budaya pada aspek estetik dan humanitasnya saja, serta
menjunjung tinggi prinsip objektifitas dan netralitas. “Culture in cultural studies is neither aesthetic nor humanist in emphasis,
but political”. Pengetahuan itu tidak pernah
menjadi fenomena yang bebas nilai, netral dan objektif. Sehingga dalam
memproduksi pengetahuan tertentu, mereka tanpa ragu-ragu menegaskan dan
merayakan posisionalitas.
Dengan
demikian, mengacu pada definisi dan perhatian utama cultural studies tersebut, dapat dipahami bahwa cultural studies adalah sebentuk teori
dan praxis yang dimunculkan oleh para pemikir kritis yang memandang produksi
pengetahuan teoretis sebagai satu praktik politik. Di sini pengetahuan tidak
pernah menjadi fenomena yang netral atau objektif, tetapi lebih merupakan suatu
persoalan posisionalitas kekinian-kenantian dan kedisinian-kedisanaan. Jadi, cultural studies adalah suatu gerakan
keilmuan dan praktik kebudayaan, yang bersifat subversive yang mencoba secara
cerdas dan kritis menangkap semangat teori-teori budaya.
B.
Teori-Teori Budaya Dalam Studi Kultural
Teori dalam cultural studies adalah teori digunakan untuk memandu awal
peneliti untuk kemudian digunakan untuk merumuskan teori baru sehingga
memunculkan banyak teori baru yang selaras dengan keluasan bidang
telaah cultural studies.
Beberapa teori yang dapat digunakan
dalam cultural studies sebagaimana dikumpulkan oleh Akhyar Yusuf
Lubis dalam buku “Dekonstruksi Epistemologi Modern” diantaranya, adalah:
1.
Teori Semiotika (Roland Barthes)
Teori
ini memahami aspek budaya melalui semiotika, dengan melihat budaya sebagai
tanda. Teori ini digunakan dalam penelitian yang bersifat lokal, etnis dan
subkulktur.
2.
Teori Habitus (Pierre Bourdieu)
Habitus adalah
struktur mental atau kognitif, yang digunakan aktor untuk menghadapi kehidupan
sosial budaya. Ia mencerminkan posisi sosial, kebiasaan yang terdapat
pada kelas atau kelompok sosial.
3. Teori Industri Budaya (Walter Benyamin)
Teori
ini memandang industri budaya sebagai produksi mekanis budaya yang
disebarluaskan melalui media cetak dan elektronik.
4.
Teori Hegemoni (Antonio Gramsci)
Teori
ini berfokus pada kajian tentang negosiasi penguasa dengan kelompok budaya
tandingan menuju landasan budaya dan ideologi yang bisa membuatnya mendapatkan
posisi kepemimpinan.
5.
Teori Pendidikan Kritis (Paulo Freire)
Teori
ini, merupakan cultural studies di bidang pendidikan, mengritik model
pendidikan yang disebutnya sebagai bergaya bank. Teori ini berpengaruh besar
pada dunia pendidikan.
Selain itu, John Storey dan Mark Bracher juga mengemukakan masing-masing teori
kultural (Cultural Theory) yang dirumuskan oleh Raymond William, dan teori subjektivitas psikoanalisis, yang diperkenalkan oleh Jacques
Lacan, beserta variannya, Neo Lacanian, yang dikembangkan oleh Slavoj Zizek dan Yannis Stavrakakis.
C.
Etika Budaya
Etika selalu berhubungan dengan budaya karena
merupakan tafsiran atau penilaian terhadap kebudayaan. Etika mempunyai nilai kebenaran
yang harus selalu disesuaikan dengan kebudayaan karena sifatnya tidak absolut dan
mempunyai standar moral yang berbeda-beda tergantung budaya
yang berlaku dimana kita tinggal dan kehidupan sosial yang kita jalani. Baik atau buruknya suatu perbuatan itu tergantung
budaya yang berlaku. Prinsip moral sebaiknya disesuaikan dengan norma-norma yang berlaku, sehingga suatu hal dikatakan baik apabila
sesuai dengan budaya yang berlaku dilingkungan sosial tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cultural studies adalah suatu gerakan keilmuan dan praktik
kebudayaan, yang bersifat subversive yang mencoba secara cerdas dan kritis
menangkap semangat teori-teori budaya. Pengetahuan tidak pernah menjadi fenomena yang netral atau objektif,
tetapi lebih merupakan suatu persoalan posisionalitas kekinian-kenantian dan
kedisinian-kedisanaan. Teori dalam cultural studies adalah
teori digunakan untuk memandu awal peneliti untuk kemudian digunakan untuk
merumuskan teori baru sehingga memunculkan banyak teori baru yang selaras dengan
keluasan bidang telaah cultural studies. Teori-teori yang
ditemukan adalah teori semiotika, teori habitus, teori industri budaya, teori hegemoni, teori pendidikan kritis,
teori kultural dan teori subjektivitas psikoanalisis. Etika selalu
berhubungan dengan budaya karena merupakan tafsiran atau penilaian terhadap
kebudayaan.
B. Saran
Sebaiknya dengan adanya
buku-buku sumber lain yang membahas mengenai materi ini, diharapkan Mahasiswa
lebih giat lagi mencari buku-buku sumber lainnya agar pengetahuan dan wawasannya
semakin meningkat, selain buku Mahasiswa juga bisa mencari sumber lain yang
berbentuk online, seperti jurnal, skripsi dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arindawati,
W. Konsep Budaya dalam Kajian Budaya (Cultural Studies). Dipetik Juni
26, 2015,dari https://www.kompasiana.com/afanda/5501222c813311d019fa8246/konsep-budaya-dalam-kajian-budaya-cultural-studies
Humaniora, H. Cultural Studies. Dipetik
September 21, 2014, dari https://dkv.binus.ac.id/2014/09/21/cultural-studies/
Koentjaraningrat.
2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Kuswandoro, W. Teori dan Metode Cultural Studies.
Dipetik 12 Maret, 2017, dari
https://wkuswandoro.wordpress.com/2017/03/12/teori-dan-metode-cultural-studies/
Parmadie. 2016. Cultural Studies: Sudut Pandang Ruang
Budaya Pop. Jurnal Studi Kultural, 50-57.
Purwonto, P. J. Makalah Etika Budaya.docx.
Diambil kembali dari https://www.academia.edu/28991855/Makalah_Etika_Budaya_docx
Komentar
Posting Komentar