STRATEGI ALAM PIKIRAN ORGANISASI, TEKNIK DAN BUDAYA MILENIAL SERTA PRODUK BUDAYA DAN CONTOHNYA DALAM SASTRA
STRATEGI ALAM PIKIRAN ORGANISASI, TEKNIK DAN BUDAYA MILENIAL
SERTA PRODUK BUDAYA DAN CONTOHNYA DALAM SASTRA
RARA
HASMIRNA DEWI
18017085
PROGRAM
STUDI SASTRA INDONESIA
JURUSAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS
BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala limpahan Rahmat, Berkat dan Karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan bacaan saya yang berjudul “Alam Pikiran Organisasi, Teknik dan Budaya Milenial
Serta Produk Budaya dan Contohnya Dalam Sastra”
Laporan bacaan ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan bacaan ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Metodologi Ilmu Budaya Bapak Dr. Abdurahman, M.Pd. Sekaligus
rekan-rekan yang juga ikut membantu dalam pembuatan laporan bacaan ini sehingga
tugas ini selesai pada waktunya.
Laporan bacaan ini saya akui masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan, baik
berupa komentar, tanggapan, saran maupun kritik yang bersifat membangun.
Saya harap semoga laporan bacaan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bisa
menginspirasi semua orang.
Pariaman, 23 September 2020
DAFTAR ISI
A. Strategi Alam Pikiran Organisasi
B. Strategi
Alam Pikiran Teknik
C. Alam
Pikiran Budaya Massa/ Populer Budaya Milenial
D. Produk Budaya dan Contohnya Dalam Bidang Sastra
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada materi
sebelumnya kita sudah membahas tentang tiga alam pikiran, yaitu alam pikiran
mistis, alam pikiran ontologis, dan alam pikiran fungsional. Nah, di pembahasan
kali ini juga membahas tentang tiga alam pikiran lagi, yaitu alam pikiran
organisasi (Berkaitan dengan sikap dan perilaku kita dengan masyarakat), alam
pikiran teknik (Berhubungan dengan alam mistis dan teknologi), dan alam pikiran
budaya massa/populer. Alam pikiran massa/populer ini lebih dikenal dengan alam
pikiran zaman milenial.
Zaman
sekarang, kebudayaan di masing-masing daerah sudah mulai memudar dan bahkan
sudah mulai dilupakan. Walaupun generasi milenial sekarang lebih mementingkan
teknologi dibanding dengan turut berpartisipasi dalam perayaan kebudayaan
seperti tarian, alat musik dan masih banyak lagi. Meskipun begitu, generasi milenial, dituntut
untuk dapat melestarikan kebudayaan tersebut agar budaya di daerah kita tidak
hilang dan tetap bertahan. Selain itu, materi terakhir dalam pembahasan ini
mengkaji tentang produk budaya yang ada di sastra. Produk budaya yang dapat
kita temui di sastra yaitu cerpen, novel dan masih banyak lagi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan strategi alam
pikiran organisasi?
2. Apa yang dimaksud dengan strategi alam
pikiran teknik?
3. Apa yang dimaksud dengan strategi alam
pikiran budaya massa/populer?
4. Apa saja produk budaya
dan contohnya dalam bidang sastra?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui strategi
alam pikiran organisasi
2.
Untuk mengetahui strategi alam pikiran teknik
3.
Untuk mengetahui strategi alam pikiran budaya massa/populer
4.
Untuk mengetahui produk budaya dan contohnya
dalam bidang sastra
BAB II
PEMBAHASAN
A. Strategi Alam Pikiran Organisasi
Menurut Stephen
F. Robbins organisasi adalah unit sosial yang sengaja didirikan untuk jangka waktu yang
relatif lama, beranggotakan dua orang atau lebih yang bekerja bersama-sama dan
terkoordinasi, mempunyai pola kerja tertentu yang terstruktur, serta didirikan
untuk mencapai tujuan bersama atau satu set tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Sedangkan
menurut David Cherrington (1989) organisasi adalah sistem
sosial yang mempunyai pola kerja yang teratur dan yang didirikan oleh manusia
serta beranggotakan sekelompok manusia dalam rangka mencapai satu set tujuan
tertentu. Kedua definisi di atas pada dasarnya mempunyai kesamaan, kecuali satu
hal, yakni dalam kaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai organisasi.
Definisi yang diberikan Robbins masih terdapat istilah “tujuan bersama” sebagai
tujuan organisasi.
Setelah kita mengetahui apa yang
dimaksud dengan organisasi, selanjutnya kita akan mengkaji mengenai budaya dari
organisas itu sendiri. Setiap orang pasti mempelajari budaya yang ada di
organisasinya. Budaya
organisasi merupakan salah satu peluang untuk membangun Sumber Daya Manusia
melalui aspek perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan mampu menyesuaikan
diri dengan tantangan yang sedang berjalan dan yang akan datang. Budaya yang kuat dan positif sangat berpengaruh
terhadap perilaku dan efektivitas kinerja perusahaan.
B. Strategi Alam Pikiran
Teknik
Pada materi sebelumnya kita membahas
tentang alam pikiran mistis, nah alam pikiran teknik ini merupakan alam pikiran
sesudah alam pikiran mistis. Berarti alam pikiran teknik ini masih mengkaji
tentang masyarakat yang masih percaya akan hal-hal gaib. Selanjutnya kalau kita
lihat dari segi teknik sendiri, alam pikiran teknik ini juga berhubungan dengan
teknologi.
Teknologi adalah manifestasi dari imajinasi
manusia tentang sebuah dunia yang lebih baik. Melalui teknologi manusia
membangun masa depan kebudayaan dan kehidupan mereka. Perkembangan teknologi
tidak saja ditentukan oleh nilai-nilai budaya yang ada, tetapi ia justru dapat
membentuk budaya-budaya baru: budaya media, budaya informasi atau budaya
virtual. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat,
dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi
hasil-hasil kesenian. Dalam
pandangan ini, budaya dan teknologi sesungguhnya saling berkait erat dan saling
memengaruhi satu sama lain dalam setiap praktik sosial. Dari
sudut pandang budaya, argumen ketidakterpisahan antara entitas teknologi dan
entitas budaya ialah bahwa cara manusia memaknai dunia kehidupannya (budaya)
membutuhkan medium artefak material (teknologi), selain medium perilaku
(sosial) untuk mengekspresikannya.
C. Alam Pikiran Budaya
Massa/ Populer Budaya Milenial
Kata
Milenial pasti tidak asing lagi terdengar oleh para remaja sekarang. Bahkan di
zaman sekarang, juga ada ditemukan sebutan generasi milenial. Pada zaman
sekarang, tahukan kalian bahwa nilai kebudayaan kita serang mulai terkikis? Satu fakta nampak pada
anak zaman milenial sekarang. Sebagian tidak tahu kebudayaan mereka bahkan ada
pula yang enggan dan malu untuk menampilkannya di hadapan teman sebaya atau
teman sekolah mereka. Mereka lebih memilih melakukan hal-hal yang menyangkut
dengan zaman mereka yakni menggunakan alat-alat elektronik yang serba cangih.
Generasi
sekarang lebih menyibukkan dirinya dengan bermain game, menjelajah media sosial
dan masing banyak hal lainnya. Sehingga jika ada perayaan budaya di tempat
mereka, mereka terkesan acuh tak acuh dan memilih untuk pergi bermain dengan
teman sebaya. Dengan terkikisnya kebudayaan yang sekian lama dipertahankan oleh para
leluhur, maka dibutuhkan suatu kesadaran dari masing-masing kita. Yaitu
kesadaran untuk melakukan satu tindakan nyata. Misalnya saat makan bersama,
para orangtua seharusnya menceritakan tentang kebudayaan yang ada di tempatnya,
seperti tarian, alat musik atau lain sebagainya. Sehingga anak-anak mereka tahu
akan budaya dan mulai menegakkan budaya yang mulai hilang tadi.
D. Produk Budaya dan Contohnya Dalam Bidang Sastra
Menurut Plato, sastra adalah hasil peniruan atau gambaran
dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam
semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra
semakin rendah dan jauh dari dunia ide. Karya sastra, apapun
bentuknya, merupakan karya budaya dan karenanya ia merupakan teks budaya suatu
masyarakat. Sebagai teks budaya, karya sastra merepresentasikan masyarakatnya
dan segala sistem yang melingkupinya: kekuasaan, nilai-nilai, kepentingan,
kelas, ekonomi, pilitik, dan sebagainya.
Salah
satu kebudayaan yang dapat kita lihat dalam sastra contohnya adalah terdapat
pada karya sastra misalnya cerpen, novel dan masih banyak lagi. Pada ruang khusus seperti itu, kita dapat melihat karya-karya sastra
(dalam bentuk cerpen atau puisi) anak tersebut. Atau, kita juga bisa melihatnya
dalam bentuk novel (seri Kecil-Kecil Punya Karya [DAR! Mizan]) dan kumpulan
cerpen dengan keragaman temanya di toko-toko buku. Semua itu dapat
mengindikasikan bagaimana produktivitas dan kuantitas para penulisnya. Jadi dari penjelasan di atas dapat kita
simpulkan bahwa contoh budaya yang dapat kita temui di sastra adalah dapat kita
jumpai dalam bentuk karya sastra.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
penjelasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa alam pikiran yang dibahas di
sini ada tiga, yaitu alam pikiran organisasi (Berkaitan dengan sikap dan
perilaku kita dengan masyarakat), alam pikiran teknik (Berhubungan dengan alam
mistis dan teknologi), dan alam pikiran budaya massa/populer (Berhubungan
dengan generasi milenial). Selain itu, pada materi terakhir juga dibahas
tentang produk budaya dan contoh yang ditemukan dalam bidang sastra. Contoh
produk budaya tersebut dapat kita temukan pada karya sastra, seperti cerpen,
novel dan lain sebaginya.
B. Saran
Sebaiknya dengan adanya buku-buku sumber lain yang membahas mengenai
materi ini, diharapkan Mahasiswa lebih giat lagi mencari buku-buku sumber
lainnya agar pengetahuan dan wawasannya semakin meningkat, selain buku
Mahasiswa juga bisa mencari sumber lain yang berbentuk online, seperti jurnal,
skripsi dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Cherrington, D. J. 1998. Organizational Behavior:
The Management of Individual and Organizational Performance, Second Edition.
Boston: Allyn & Bacon.
Judge, S. P. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke-12.
Jakarta: Salemba Empat.
Kisa, I. Budaya Milenial.
Dipetik Desember 6, 2019, dari https://www.kompasiana.com/ignatiuskisa6573/5dea50f7d541df125640bb12/budaya-milenial
Pendidikan, D. Budaya adalah-Pengertian, Ciri,
Fungsi, Unsur & Contoh. Dipetik Agustus 10, 2020, dari
www.dosenpendidikan.co.id
Pilliang, Y. A. 2013. Budaya Teknologi Di Indonesia:
Kendala Dan Peluang Masa Depan. Sosioteknologi, 247-262.
Purnomo, M. H. 2017. Menguak Budaya dalam Karya Sastra:
Antara Kajian Sastra dan Budaya. Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi,
75-82.
Saputra, R. 2017. Representasi Budaya Populer Dalam
Novel Anak. UPI, 1-9.
Komentar
Posting Komentar